Sabtu, 27 April 2013

contoh SATLAN



SATUAN LAYANAN (SATLAN)


1.      Topik Permasalahan                : Mengenal jenis-jenis emosi dan Pengelolaannya
2.      Rumusan Kompetensi              : Agar siswa memiliki pemahaman tentang jenis-jenis emosi dan  dapat mengelola emosi yang ada pada dirinya sendiri.
3.      Jenis Layanan                          : Pembelajaran
4.      Fungsi Layanan                                   : Pemahaman
5.      Tujuan                                     : a. Mampu mengenal jenis-jenis emosi
  b. Mampu mengekspresikannya secara wajar
6.      Sasaran Layanan                      : Semua siswa kelas XI
7.      Waktu Pelayanan                     : Semester 1
8.      Tugas Perkembangan               : Sub tugas perkembangan “ Menyajikan informasi tentang  jenis-jenis emosi dan cara mengekspresikannya secara wajar”
9.      Uraian Kegiatan                                   :
a.       Strategi penyajian        : metode ceramah, diskusi, tugas
b.      Format Kegiatan          : klasikal
10.  Materi                                      :
a.Jenis-jenis Emosi      :
·         Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.
·         Takut
Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatudan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim daritakut adalah takut yang pathologis yang disebut phobia. Phobia adalah perasaantakut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasanyang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup(claustrophobia),takutterhadap ketinggian atau takut berada di tempat – tempatyang tinggi (acrophobia), takut terhadap kerumunan orang, takut tempat -tempatramai (ochlophobia).
Rasa takut lain yang merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan(anxiety) yaitu rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita Psikoneurosis.
·         Gembira
Perubahan fisik akibat emosi gembira ini antara lain: Reaksi elektris pada kulit dan tersenyum sampai tertawa.
·         Sedih
Emosi sedih juga merupakan emosi dasar manusia, diluar marah, bahagia, takut, jijik, dan terkejut. Ekspresi sedih bisa dengan gampang dilihat. Seseorang yang bersedih akan terlihat dari ekspresi wajahnya yang sendu. Matanya mungkin berkaca-kaca karena menangis. Geraknya jadi lamban. Kata-katanya menjadi berat. Menjawab pertanyaan lebih singkat dan cenderung menjadi pasif. Biasanya emosi sedih sangat dekat dengan depresi. Pembahasan sedih tidak akan lengkap tanpa membahas depresi. Namun, depresi bukanlah sedih, melainkan percampuran antara rasa sedih, pesimis, tanpa harapan, dan mungkin juga marah. Jadi, depresi adalah emosi yang kompleks. Sementara itu, sedih bisa dibilang merupakan emosi tunggal.
                        b.Cara mengekspresikan atau mengatasi emosi secara wajar :
·         Berwudhu
Air sejuk yang dicipratkan atau dibasuhkan saat berwudhu akan mengurangi panasnya bara api amarah dalam hati. Kalau saat marah sedang berdiri maka duduklah. Jika sedang duduk masih emosi, maka berbaringlah. Dan jika masih juga belum tertahankan maka berwudhulah. Lebih baik jika dilanjutkan dengan shalat sunnah.
·         Lebih Religius
Perbanyak bacaan Islami/ relijius, ikutlah berbagai aktivitas masjid/ pengajian. Karena, berada di komunitas spiritual, membantu diri kita khusnudzon/ berpikir positif. Dan, pada akhirnya akan mengekang segala negative thinking, emosi dan dengki.
·         Senyum dan Tertawa
Amarah dan humor memang tidak sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika mau tertawa, dan tak ada salahnya menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan hati...maka amarah yang siap keluar bakal mereda.
·         Mendengarkan
Cobalah untuk menutup mulut, diam... mendengarkan. Diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan lawan bicara. Setelah itu, saat berbicara, maka nada bicara akan terdengar lebih bijak. Itulah kenapa Allah memberikan 2 buah telinga dan 1 buah mulut kepada manusia. Artinya Manusia harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.
·         Tingkatkan Empati
Lihat situasinya menurut perspektif orang lain. Ini akan membuat kita menemukan kecakapan baru, bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai kita.
·         Memaafkan
Betapa pun pernah luka yang dalam dan membekas di hati, cobalah untuk memaafkan. Meskipun hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah, hidup akan lebih ringan dan aura akan lebih memancar dengan lebih sering memaafkan.
·         Toleransi
Belajar menerima orang lain apa adanya, bukan ingin menjadikan mereka sesuai kehendak kita. Dengan toleran, maka pada saat berbicara, kita akan lebih didengarkan orang lain.
·         Sahabat Karib
Seorang sahabat karib, bisa dipercaya dan dapat memberikan dukungan buat kita saat diperlukan. Sahabat juga tempat untuk berbagi. Dengan berbagi, gemuruh amarah akan menemukan pelepasannya, sehingga bisa diredakan. Curhat, tapi tidak ngegosip.

·         Bahasa Positif dan Lugas
Meskipun marah karena merasakan ketidak adilan pada diri kita, tetaplah fokus dan selektif. Gunakan bahasa positif namun lugas dan santun dengan nada suara rendah. Ini bisa membuat rasa marah mereda dan bicara kitapun akan lebih diperhatikan, dibandingkan jika mengungkapkannya dengan nada tinggi dan keras, apalagi jika sampai memaki dan menghujat.
11.  Penyelenggara Layanann         : Guru Bimbingan Konseling / Konselor
12.  Pihak yang disertakan              : Keseluruhan Peserta Didik kelas XI
13.  Alat dan perlengkapan             :
a.       Buku Absen
b.      Buku Bimbingan Konseling Sekolah
c.       Materi tentang tips menahan emosi
14.  Rencana dan tindak lanjut       : Konsultasi dan diskusi kelompok
15.  Evaluasi                                   :
a.       Penilaian hasil
Ø  Laiseg              : Peserta didik memahami emosi
Ø  Lajiapen           : Adanya perubahan sikap peserta didik terhadap pengembangan dirinya dalam mengatasi emosi
Ø  Lajiapang         : Peserta didik dapat menjalankan dan mengekspresikan cara mengelola emosi dengan orang lain.


Tarakan, 06 oktober 2011
Guru Bimbingan Konseling (Konselor)


nama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar