SATUAN LAYANAN
(SATLAN)
1.
Topik
Permasalahan : Mengenal
jenis-jenis emosi dan Pengelolaannya
2.
Rumusan
Kompetensi : Agar siswa
memiliki pemahaman tentang jenis-jenis emosi dan dapat mengelola emosi yang ada pada dirinya
sendiri.
3.
Jenis
Layanan : Pembelajaran
4.
Fungsi
Layanan :
Pemahaman
5.
Tujuan : a. Mampu
mengenal jenis-jenis emosi
b. Mampu mengekspresikannya secara wajar
6.
Sasaran
Layanan : Semua siswa
kelas XI
7.
Waktu
Pelayanan : Semester 1
8.
Tugas
Perkembangan : Sub tugas
perkembangan “ Menyajikan informasi tentang
jenis-jenis emosi dan cara mengekspresikannya secara wajar”
9.
Uraian
Kegiatan :
a.
Strategi
penyajian : metode ceramah,
diskusi, tugas
b.
Format
Kegiatan : klasikal
10. Materi :
a.Jenis-jenis
Emosi :
·
Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah
hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya. Dengan demikian,
ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah.
Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi
marah.
·
Takut
Takut adalah perasaan yang
mendorong individu untuk menjauhi sesuatudan sedapat mungkin menghindari kontak
dengan hal itu. Bentuk ekstrim daritakut adalah takut yang pathologis yang
disebut phobia. Phobia adalah perasaantakut terhadap hal-hal tertentu yang demikian
kuatnya, meskipun tidak ada alasanyang nyata, misalnya takut terhadap tempat
yang sempit dan tertutup(claustrophobia),takutterhadap ketinggian atau takut
berada di tempat – tempatyang tinggi (acrophobia), takut terhadap kerumunan
orang, takut tempat -tempatramai (ochlophobia).
Rasa takut lain yang merupakan
kelainan kejiwaan adalah kecemasan(anxiety) yaitu rasa takut yang tak jelas
sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus
biasanya terdapat pada penderita-penderita Psikoneurosis.
·
Gembira
Perubahan fisik akibat emosi
gembira ini antara lain: Reaksi elektris pada kulit dan tersenyum sampai
tertawa.
·
Sedih
Emosi sedih juga merupakan emosi
dasar manusia, diluar marah, bahagia, takut, jijik, dan terkejut. Ekspresi
sedih bisa dengan gampang dilihat. Seseorang yang bersedih akan terlihat dari
ekspresi wajahnya yang sendu. Matanya mungkin berkaca-kaca karena menangis.
Geraknya jadi lamban. Kata-katanya menjadi berat. Menjawab pertanyaan lebih
singkat dan cenderung menjadi pasif. Biasanya emosi sedih sangat dekat dengan
depresi. Pembahasan sedih tidak akan lengkap tanpa membahas depresi. Namun,
depresi bukanlah sedih, melainkan percampuran antara rasa sedih, pesimis, tanpa
harapan, dan mungkin juga marah. Jadi, depresi adalah emosi yang kompleks.
Sementara itu, sedih bisa dibilang merupakan emosi tunggal.
b.Cara mengekspresikan
atau mengatasi emosi secara wajar :
·
Berwudhu
Air sejuk yang dicipratkan atau
dibasuhkan saat berwudhu akan mengurangi panasnya bara api amarah dalam hati. Kalau
saat marah sedang berdiri maka duduklah. Jika sedang duduk masih emosi, maka
berbaringlah. Dan jika masih juga belum tertahankan maka berwudhulah. Lebih
baik jika dilanjutkan dengan shalat sunnah.
·
Lebih Religius
Perbanyak bacaan Islami/
relijius, ikutlah berbagai aktivitas masjid/ pengajian. Karena, berada di
komunitas spiritual, membantu diri kita khusnudzon/ berpikir positif. Dan, pada
akhirnya akan mengekang segala negative thinking, emosi dan dengki.
·
Senyum dan Tertawa
Amarah dan humor memang tidak
sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika mau tertawa, dan tak ada
salahnya menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan
hati...maka amarah yang siap keluar bakal mereda.
·
Mendengarkan
Cobalah untuk menutup mulut,
diam... mendengarkan. Diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan
lawan bicara. Setelah itu, saat berbicara, maka nada bicara akan terdengar
lebih bijak. Itulah kenapa Allah memberikan 2 buah telinga dan 1 buah mulut
kepada manusia. Artinya Manusia harus lebih banyak mendengar daripada
berbicara.
·
Tingkatkan Empati
Lihat situasinya menurut
perspektif orang lain. Ini akan membuat kita menemukan kecakapan baru, bisa
merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai kita.
·
Memaafkan
Betapa pun pernah luka yang dalam
dan membekas di hati, cobalah untuk memaafkan. Meskipun hal itu tidak mungkin
untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah,
hidup akan lebih ringan dan aura akan lebih memancar dengan lebih sering
memaafkan.
·
Toleransi
Belajar menerima orang lain apa
adanya, bukan ingin menjadikan mereka sesuai kehendak kita. Dengan toleran,
maka pada saat berbicara, kita akan lebih didengarkan orang lain.
·
Sahabat Karib
Seorang sahabat karib, bisa
dipercaya dan dapat memberikan dukungan buat kita saat diperlukan. Sahabat juga
tempat untuk berbagi. Dengan berbagi, gemuruh amarah akan menemukan
pelepasannya, sehingga bisa diredakan. Curhat, tapi tidak ngegosip.
·
Bahasa Positif dan Lugas
Meskipun marah karena merasakan
ketidak adilan pada diri kita, tetaplah fokus dan selektif. Gunakan bahasa
positif namun lugas dan santun dengan nada suara rendah. Ini bisa membuat rasa
marah mereda dan bicara kitapun akan lebih diperhatikan, dibandingkan jika
mengungkapkannya dengan nada tinggi dan keras, apalagi jika sampai memaki dan
menghujat.
11. Penyelenggara Layanann : Guru Bimbingan Konseling / Konselor
12. Pihak yang disertakan : Keseluruhan Peserta Didik kelas
XI
13. Alat dan perlengkapan :
a.
Buku
Absen
b.
Buku
Bimbingan Konseling Sekolah
c.
Materi
tentang tips menahan emosi
14. Rencana dan tindak lanjut : Konsultasi dan diskusi kelompok
15. Evaluasi :
a.
Penilaian
hasil
Ø
Laiseg : Peserta didik memahami emosi
Ø
Lajiapen : Adanya perubahan sikap peserta
didik terhadap pengembangan dirinya dalam mengatasi emosi
Ø
Lajiapang : Peserta didik dapat menjalankan dan
mengekspresikan cara mengelola emosi dengan orang lain.
Tarakan, 06 oktober 2011
Guru Bimbingan Konseling (Konselor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar