A. Pengertian Kreatif
Sekarang
hampir setiap orang mulai dari orang
awam, pemimpin lembaga pendidikan, manajer perusahaan sampai dengan pejabat
pemerintah berbicara tentang pentingnya
kreativitas dikembangkan di sekolah, dituntut dalam pekerjaan, dan diperlukan
untuk pembangunan.
Harus diakui bahwa memang sukar untuk menentukan satu
definisi yang operasional dari kreativitas, karena kreativitas merupakan konsep
yang majemuk dan multi dimensional. Apa
yang dimaksud dengan kreativitas? Banyak
buku yang membahas kreativitas, kelompok kami akan menyampaikan beberapa
pendapat para ahli tentang kreativitas.
1.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya
cipta. (K B B I)
2.
Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,
dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)
3.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan
baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan).
4.
Kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme (Rogers).
5.
Kreativitas
adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:
1)
Baru (novel):
inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
2)
Berguna (useful):
lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar,
mendorong, mengembangkan, memdidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan,
mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
3)
Dapat dimengerti (understandable):
hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. (David
Cambell)
Dari beberapa uraian definisi di atas dapat
dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik
dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun
non aptitude, baik dalam karya baru
maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Pengertian
kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan,
memecahkan/ menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
A. Kreativitas sebagai Multi Kecerdasan
Proses pemikiran
untuk menyelesaikan masalah secara efektif melibatkan otak kiri atau otak
kanan . Pemecahan masalah adalah
kombinasi dari pemikiran logis dan kreatif.
Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika,
kata-kata, matematika, dan urutan – yang disebut pembelajaran akademis. Otak
kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi—yang disebut
dengan aktivitas kreatif.
Bagan Proses Pimikiran Otak
Otak Kiri
|
Otak Kanan
|
|
|
Keterangan:
·
Berpikir
Vertikal. Suatu proses bergerak selangkah demi selangkah menuju tujuan Anda, seolah-olah Anda sedang menaiki
tangga.
·
Berpikir
Lateral. Melihat permasalahan Anda dari beberapa sudut baru, seolah-olah
melompat dari satu tangga ke tangga lainnya.
·
Berpikir
Kritis. Berlatih atau memasukkan penilaian atau evaluasi yang cermat,
seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.
·
Berpikir
Analitis. Suatu proses memecahkan masalah atau gagasan Anda menjadi
bagian-bagian. Menguji setiap bagian
untuk melihat bagaimana bagian tersebut saling cocok satu sama lain, dan
mengeksplorasi bagaimana bagian-bagian ini dapat dikombinasikan kembali dengan
cara-cara baru.
·
Berpikir
Strategis. Mengembangkan strategi khusus untuk perencanaan dan arah
operasi-operasi skala besar dengan melihat proyek itu dari semua sudut yang
mungkin.
·
Berpikir
tentang Hasil. Meninjau tugas dari perspektif solusi yang dikehendaki.
·
Berpikir
Kreatif. Berpikir kreatif adalah pemecahan masalah dengan menggunakan
kombinasi dari semua proses.
B. Delapan Kecerdasan Gardner
Gardner dengan
“Teori Multi Kecerdasan” mengatakan
bahwa , “ IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran mutlak, suatu entitas
tunggal yang tetap yang bisa diukur dengan tes menggunakan pensil dan
kertas. Ungkapan yang tepat adalah
bukan seberapa cerdas Anda, tetapi bagaimana Anda menjadi cerdas”. (2002: 58)
Setiap orang memiliki beberapa tipe kecerdasan. Gardner
mendifinisikan kecerdasan adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai
dalam satu latar belakang budaya atau lebih.
Dengan kata lain kecerdasan dapat bervariasi menurut konteknya. Dalam bukunya Frames of Mind Gardner
menawarkan delapan jenis kecerdasan
manusia, sebagai berikut:
KinestikTubuh
Linguistik
|
Naturalis
|
Intrapersonalasial
Interpersonal Musikal
- Kecerdasan Linguistik (Bahasa). Kemampuan membaca, menulis,dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Contoh orang yang memiliki kecerdasan linguistic adalah penuulis, jurnalis, penyair, orator, dan pelawak.
- Kecerdasan Logis-Matematis. Kemanpuan berpikir (bernalar) dan menghitung, berpikir logis dan sistematis. Ini adalah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekomon, akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum.
- Kecerdasan Visual-Spasial. Kemampuan berpikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan. Membayangkan berbagai hal pada mata pikiran Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman, pemahat, pelaut , fotografer, dan perencara strategis.
- Kecerdasan Musikal. Kemampuan menggubah atau mencipta musik, dapat menyanyi dengan baik, dapat memahami atau memainkan musik, serta menjaga ritme. Ini adalah bakat yang dimiliki oleh para musisi, composer, perekayasa rekaman
- Kecerdasan Kinestik-Tubuh. Kemampuan menggunakan tubuh Anda secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi. Kemampuan ini dimiliki oleh para atlet, seniman tari atau akting atau dalam bidang banguan atau konstruksi.
- Kecerdasan Interpersonal (social). Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memeperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki oleh para guru yang baik, fasilitator, penyembuh, polisi, pemuka agama, dan waralaba.
- Kecerdasan Intrapersonal. Kemampuan menganalis-diri dan merenungkan-diri, mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filosof, penyuluh , pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap bidang.
Pada tahun 1996, Gardner memutuskan untuk
menambahkan satu jenis kecerdasan kedelapan (yaitu kecerdasan naturalis), dan
kendatipun banyak pendapat yang menentang, ada godaan untuk menambahkan yang
kesembilan, yaitu kecerdasan spiritual.
·
Kecerdasan
Naturalis. Kemampuan mengenal flora
dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan
menggunakan kemampuan ini secara produktif- misalnya berburu, bertani, atau
melakukan penelitian biologi.
Kecerdasan
hanyalah sehimpunan kemampuan dan keterampilan. Manusia dapat mengembangkan dan
meningkatkan kecerdasan dengan belajar menggunakan kemampuannya secara penuh.
Delapan
kecerdasan yang dimiliki oleh manusia ini mengungkapkan kepada kita bahwa ada
“banyak jendela menuju satu ruangan yang sama” di mana subjek-subjek pelajaran
dapat didekati dari berbagai prespektif.
Dan ketika orang mampu menggunakan
bentuk-bentuk kecerdasan mereka yang paling kuat, mereka akan menemukan bahwa
belajar itu mudah dan menyenangkan.
C.
Proses
Kreatif
Kreativitas dalam perkembangannya sangat sangat
terkait dengan empat aspek, yaitu:
- Aspek Pribadi
Ditinjau dari
aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan
lingkungannya.
- Aspek Pendorong
Ditinjau
dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan
internal maupun eksternal dari lingkungan.
- Aspek Proses
Ditinjau
sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan
mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya
lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.
- Aspek Produk
Definisi
produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas
adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.
Kreativitas
tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki
(2001:301) dalam bukunya Quantum Learning
mengalir melalui lima tahap,
hatap-tahap tersebut sebagai berikut :
1.
Persiapan Mendifinisikan masalah, tujuan, atau
tantangan.
2.
Inkubasi Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya
dalam pikiran.
3.
Iluminasi Mendesak ke permukaan,
gagasan-gagasan bermunculan.
4.
Verifikasi Memastikam apakah solusi itu
benar-benar memecahkan masalah.
5.
Aplikasi Mengambil langkah-langkah untuk
menindaklanjuti solusi tersebut.
Proses Kreatif menurut
David Cambell urutannya sebagai berikut
- Persiapan (preparation) : meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang hampir selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan lama berpikir dalam bidang itu. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan dilakukan atas dasar “minat”. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan, bukan oleh loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.
- Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi merupakan waktu pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk mencoba dan mengalami gagal, trial dan error .
- Inkubasi (incubation) : mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka panjang tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarika diri dari perkara yang sedang kita selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan. Inkubasi merupakan saat di mana sedikit demi sedikit kita bebaskan dari kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja, kelaziman pemakai cara.
- Iluminasi : mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru Bagian paling nikmat dalam penciptaan, tahap AHA! Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara gambling, dan penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat. Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga diungkapkan keluar secara fisik.
- Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. Tahap AHA!, betapa pun memuaskan, barulah merupakan akhir dari suatu awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan. Kalau sudah menemukan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru, kita harus turun tangan mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian penting dalam karya kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-bagus yang ditemukan, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap bagai embun diterjang sinar matahari.. Maka orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi maupun kelompok.
Salah satu
teori tradisional yang sampai sekarang banyak dikutip ialah teori Wallas yang
dikemukakan tahun 1926 dalam bukunya The art of Thought (Piirto,1992), yang
mengatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap yaitu:
(1) persiapan,
(2) inkubasi, (3) iluminasi, (4) verifikasi.
Pada tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri
untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya
kepada orang, dan sebagainya. Pada tahap kedua, kegiatan mencari dan
menghimpun data/ informasi tidak dilanjutkan.
Tahap inkubasi ialah tahap di mana individu seakan-akan
melepaskan diri sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak
memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam alam pra
sadar. Tahap iluminasi ialah tahap
timbulnya “insght” atau”aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau
gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti
munculnya inspirasi atau gagasan baru.
Tahap verifikasi atau tahap evaluasi ialah tahap dimana ide atau kreasi
baru tersebut harus diuji terhadap realitas.
Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Dengan perkataan lain, proses divergen
(pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis).
D. Ciri-ciri Kreativitas
Setelah kita
mengetahui tahap-tahap bagaimana kreativitas tercipta, berikutnya kami akan
uraikan bagaimana ciri-ciri orang yang kreatif itu. Menurut David Cambell ciri-ciri
kreativitas ada tiga kategori:
1.
Ciri-ciri pokok:
kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan.
2.
Ciri-ciri yang
memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali
sudah ditemuka tetap hidup.
3.
Ciri-ciri sampingan:
tidak langsung berhubungan dengan
penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi
kerap mempegaruhi perilaku orang-orang kreatif.
Ciri-ciri Kreativitas
Ciri-ciri Pokok
|
Ciri-ciriyang Memungkinkan
|
Ciri-ciri Sampingan
|
1.Brpikir dari segala arah(
convergent thingking)
2.Berpikir ke segala arah (divergent
thingking)
3.Fleksibilitas koseptual (kemampuan
secara spontan mengganti cara memandang,pendekatan, kerja yang tak jalan.
4.Orisinalitas (kemampuan menelorkan
ide yang asli bahkan mengejutkan)
5.Lebih menyukai kompleksitas
daripada simplisitas
6.Latar belakang hidup yang
merangsang (hidup dalam lingkungan yang dapat menjadi contoh)
7.Kecakapan dalam banyak hal
(multiple skills)
|
1.
Kemampuan untuk bekerja keras.
2.
Berpikir mandiri
3.
Pantang menyerah
4.
Mampu berkomunikasi dengan baik
5.
Lebih tertarik pada konsep daripada detail (segi-segi
kecil)
6.
Keinginan tahu intelektual.
7.
Kaya humor dan fantasi
8.
Tidak segera menolak ide atau gagasan baru
9.
Arah hidup yang mantap
|
1. Tidak
mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain.
2. kekacauan
psikologis
|
Reni
Akbar Hawadi dalam bukunya Keberbakatan
Intelektual menyebutkan ciri-ciri kreativitas sebagai berikut:
1.
Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam
2.
Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
3.
Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu
masalah
4.
Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak
malu-malu
5.
Mempunyai/ menghargai rasa keindahan
6.
Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi
7.
Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi
8.
Mempunyai rasa humor
9.
Mempunyai daya imajinasi (misalnya memikirkan hal-hal
yang baru dan tidak biasa)
10.
Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah
yang berbeda dengan orang lain (orisinil)
11.
Kelancaran dalam menghasilkan bermacam-macam gagasan
12.
mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandangan
E. Kiat-kiat menjadi Kreatif
Kreativitas bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau. Menurut Colin Rose & Malcolm J. Nichol
(2002: 275) dalam bukunya Accelerated Learning, “ Menjadi kreatif
tidak hanya berpangku tangan menunggu kilatan ilham. Kreativitas menuntut banyak usaha keras dan
mensyaratkan persiapan matang.” Terlebih
sekarang banyak sekali orang yang menulis cara-cara untuk menjadi kreatif, baik
dalam bentuk literature, permainnan,
peta pemikiran, dll. Oleh karena itu,
pengembangan kreativitas dilakukan sejak usia dini, tinjauan dan
penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisi-kondisinya serta
cara-cara yang dapat memupuk, merangsang, dan mengembangkannya menjadi sangat
penting. Beberapa alasan mengapa
kreativitas perlu dipupuk sejak dini:
a.
Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan
(mengkatualisasikan) dirinya, dan perwujudan/ aktualitas diri merupakan
kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow,1967). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu
yang berfungsi sepenuhnya.
b.
Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan
untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah
merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan (Guilford,1967)
c.
Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat
(bagi diri pribadi dan bagi lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasan kepada
individu.
d.
Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas
hidupnya.
Kiat-kiat
untuk Memperoleh Teknik-teknik Kreativitas menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki (2001: 321) dalam bukunya Quantum Learning adalah sebagai berikut:
Ingatlah
sukses-sukses Anda di masa lalu. Jika
Anda pernah berhasil (dan setiap manusia
pasti pernah mengalami suatu waktu dalam hidupnya), Anda tahu tahu bahwa akan
mampu melakukannya lagi. berhasil melakukan sesuatu dalam hidupnya
Yakinlah ini
dapat menjadi hari terobosan. Jalani
hari Anda dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah
segalanya. Dengan cara itu, jika sesuatu
benar-benar muncul, maka Anda akan siap menerimanya.
Latihlah
kreativitas Anda dengan permainan mental.
Otak Anda, seperti bagian tubuh lain Anda, berfungsi lebih lancar
jika selalu dijaga dalam keadaan prima.
Inilah beberapa saran untuk melakukannya:
·
Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang
lama!
·
Lihatlah kejadian sehari-hari, dan susunan
uraian kisah tentang peristiwa-peristiwa yang memunculkannya!
·
Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan
kata lainnya!
·
Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat Anda
gunakan untuk menjelaskan sesuatu kepada seseorang!
·
Pikirkanlah berbagai cara untuk mengatakan hal
yang sama!
·
Tontonlah acara televise dengan mematikan
suaranya, dan cobalah memperkirakan apa yang dikatakan orang dalam acara itu!
Anda juga dapat mencoba salah satu dari banyak
permainan mental yang ada di toko-toko buku.
Ingat bahwa
kegagalan membawa keberhasilan. Banyak
ilmuwan termasyur dunia bergelut dalam solusi=solusi gagal yang tak terhitung
jumlahnya sebelum menemukan satu yang berhasil.
Beranilah untuk mengam,bil risiko salah agar mencapai keberhasilan.
Raihlah impian
dan fantasi Anda. Sering kali mimpi
dan fantasi merupakan hasil dari pikiran bawah sadar Anda yang bekerja untuk
mendapatkan solusi suatu masalah.
Berikan nilai untuk hal-hal tersebut, walaupun semua itu tampak tidak
berhubungan karena gagasan-gagasan aneh dapat memunculkan solusi inovatif dan
revolusioner.
Biarkan
kesenangan memasuki kehidupan Anda. Bermainlah! Ini membuat sifat anak-anak dalam diri Anda
muncul dan memberikan wawasan segar.
Anda pun akan menjadi lebih kreatif jika kehidupan Anda seimbang antara
bekerja dan bermain.
Kumpulkan
pengetahuan dari tempat lain. Ketika
bekerja dengan situasi yang menantang, lihatlah tempat-tempat lain dalam
kehidupan Anda dan cobalah untuk melihat kesamaan-kesamaannya. Mungkin sesuatu yang berhasil untuk suatu
jenis masalah dapat digunakan untuk masalah yang sedang Anda hadapi saat ini.
Pandanglah
situasi dari semua sisi. Bayangkan
diri Anda secara fisik berada di bawah sedang menatap ke atas, dari atas
melihat ke bawah, dari belakang melihat ke depan, dari dalam melihat ke luar,
dan dari sudut pandang semua pihak yang terlibat. Hal ini membuat Anda mampu melihat situasi
tersebut dari jendela-jendela baru dan dapat memberikan wawasan yang Anda
butuhkan untuk pemecahan masalah secara kreatif.
Bersihkan
pikiran Anda dari asumsi-asumsi. Asumsi
dapat menyembunyikan solusi. Pikiran
yang dibiarkan mengikuti aliran alamiahnya dapat menciptakan hal-hal baru yang
menakjubkan
Ubahlah posisi
Anda sesering mungkin. Jika anda
duduk di belakang meja Anda, pergilah ke luar dan berbaringlah di atas
rumput. Atau, jika Anda berada dalam
ruang konferensi di kantor, bertukartempatlah dengan orang lain atau
berdirilah. Mungubah posisi Anda berarti
mengubah pandangan Anda terhadap berbagai hal, dan perubahan posisi mungkin
akan menghasilkan perubahan sikap mental.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang
mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya.
2.
Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang
ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan
anugrah ajaib yang dimiliki semua orang.
Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami
bagaimana melakukannya
3.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk
cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru
maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
4.
Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun
potensi kreatif dalam dirinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar