Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran
akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi
komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarum,
yang berarti "tanah tempat menanam benih".
Sebuah seminar
biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir
dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui
sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi
hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta
bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di universitas,
kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai
tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan
mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga
pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem
kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis.
Perlu dicatat bahwa di
beberapa universitas Eropa, sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah yang
besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa
memperhatikan jumlah hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam
diskusi).
Seminar bukanlah
sebuah ilmu melainkan sebuah pengetahuan belaka. Pengertian seminar tidak jauh
berbeda dengan pengertian diskusi,yaitu saling bertukar pikiran secara lisan.
Aktivitas saling bertukar pikiran adalah kodrat dari setiap manusia.
Melalui seminar akan diperoleh
beberapa manfaat seperti:
1.
Melatih untuk bersikap demokratis.
2.
Melatih untuk bersikap toleransi.
3.
Mengembangkan kepribadian.
4.
Sarana melatih berfikir lebih baik.
5.
Menambah pengetahuan dan pengalaman.
6.
Pengembangan kecendekiaan dan kreatifitas.
Suatu seminar pasti
melibatkan beberapa unsur. Unsur tersebut dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1.
Unsur Manusia yang meliputi pemandu atau
moderator, penulis, penyaji makalah dan peserta.
2.
Unsur Materi yang meliputi masalah, tema atau
topik pembicaraan.
3.
Unsur Fasilitas yang meliputi ruangan, meja, kursi,
alat-alat audiovisual, papan tulis, kertas dan sebagainya.
Untuk melaksanakan
seminar tentu diperlukan persiapan. Persiapan tersebut harus menjawab
pertanyaan siapa yang menjadi pelaksana seminar, siapa penyaji makalahnya, siapa
pesertanya, apa materinya, dimana pelaksanaannya, dan fasilitas apa saja yang
harus disediakan agar pelaksanaan seminar tersebut dapat berjalan dengan
lancar.
Untuk melaksanakan
seminar sebaiknya dibentuk sebuah panitia pelaksana yang dipimpin oleh seorang
ketua,sekretaris dan bendahara ditambah dengan beberapa urusan atau seksi.
Urusan atau seksi yang dibentuk haruslah sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya,harus ada seksi yang mengurusi penggandaan makalah, surat-menyurat, tanda
peserta, piagam atau tanda keikutsertaan. Demikian pula harus ada seksi yang
mengurusi fasilitas seminar seperti soal tempat, meja, kursi, papan tulis, alat-alat
audiovisual, dan sebagainya. Jika seminar dilaksanakan lebih dari satu hari, perlu
pula seksi yang mengurus akomodasi, transportasi, dan konsumsi.
Agar pekerjaan panitia
dapat berlangsung tertib dan lancar,maka panitia seminar harus dapat merumuskan
tugas-tugas yang harus dikerjakan,dan siapa-siapa orang-orang yang
bertanggungjawab melaksanakannya. Tugas-tugas itu misalnya menyangkut soal
siapa yang menghubungi penyaji makalah,tema apa yang disajikan,berapa biaya
yang dibutuhkan dan darimana sumbernya,siapa saja yang menjadi peserta dan apa
saja kewajibannya,kapan dan dimana seminar dilaksanakan.
Baik panitia maupun penyaji
hendaknya memperoleh gambaran unsur manusia yang terlibat di dalam seminar
tersebut. Aktivitas untuk memperoleh gambaran itu penting agar mereka yang
terlibat didalamnya mengetahui sifat dan sikap masing-masing. Hal-hal yang
perlu dianalisis yaitu: (1) analisis pribadi meliputi posisisnya dalam
seminar,status,keluarga,pendidikan dan spesialisasinya. (2) analisis sikap dan
sifat meliputi cara berfikirnya,emosionalitasnya,keterampilan berbicaranya dan
perilaku atau kebiasaan-kebiasaannya. (3) analisis kelompok meliputi
homogenitas dan heterogenitas, sikap kerjasama, perhatian, toleransi dan
prasangkanya.
Seseorang yang akan
mengikuti seminar dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
mengutarakan pendapat. Kemampuan mengutarakan pendapat dapat dilihat dari dua
aspek. Pertama dilihat dari kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan
menggunakan bahasa yang baik, tepat dan cermat. Kedua, kemampuan mengutarakan
pendapat secara analitis, logis dan kreatif.
Cara mengutarakan
pendapat secara baik berarti mengutarakan pendapat dalam konteks yang masuk
akal, mudah dipahami, yang tercermin dalam ungkapan bahasa yang digunakan.
Mengutarakan pendapat
secara analitis artinya mengutarakan pendapat secara sistematik dan teratur.
Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pendalaman masalah yang dibicarakan dan
disampaikan dengan tidak bertele-tele. Selain hal itu,berfikir kreatifpun
dituntut dalam sebuah diskusi. Kreatif disini maksudnya ialah: (1) hasil
pikiran tesebut merupakn hal yang baru. (2) tidak konvensional. (3) mengandung
motivasi yang tinggi dan tahan lama.
Untuk menyelenggarakan
seminar,panitia harus dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Seperti yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya,maka panitia paling
tidak mengecek:
A. Undangan.
Baik undangan untuk
acara pembuka maupun penutupan. Undangan yang dicek tersebut termasuk undangan
yang akan ditujukan kepada peserta seminar,penyaji makalah,pemandu seminar atau
moderator dan undangan untuk mereka yang diminta untuk membuka seminar itu secara
resmi. Undangan hendaknya diberikan tidak terlalu jauh jaraknya dengan
penyelenggaraan seminar,juga tidak terlalu dekat dengan waktu pelaksanaan.
Undangan yang terlalu
jauh jaraknya akan dilupakan orang,sebaliknya jika terlalu dekat dapat
menyebabkan orang yang diundang tidak datang karena memiliki acara lain yang
telah dijadwalkan. Undangan harus menjelaskan hari,tanggal,tempat seminar(bila
perlu disertakan petanya),materi atau bahan yang akan diseminarkan,termasuk
jadwal acara.
B. Ruang seminar.
Panitia penyelenggara
harus menyediakan ruang seminar yang memadai dan sesuai untuk penyelenggaraan
acara tersebut. Hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1.
Cara mengatur tempat duduk. Tempat duduk selain
disesuaikan dengan bentuk ruangan juga disesuaikan dengan maksud seminar.
Seminar biasanya sarat dengan pengumpulan ide-ide, karena itu tata letak tempat
duduk harus mencerminkan demokratis. Tata letak meja yang melingkar atau
setengah melingkar cocok untuk seminar atau yang berbentuk segi empat panjang.
Sedangkan yang berbentuk huruf “U” atau “V” apalagi berbentuk klas harus
dihindari karena bersifat otoriter. Tata letak seperti ini hanya cocok untuk
rapat yang berisi penjelasan dengan maksud agar tidak bertele-tele.
2.
Lampu penerangan. Panitia juga harus memperhatikan
tata lampu ruang seminar. Harus diperiksa apakah penerangan yang ada sudah
cukup, terlalu terang atau kurang terang. Usahakan menggunakan bola lampu yang
buram sehingga sinar yang keluar tidak menyilaukan mata.
C. Sistem suara.
Yang dimaksud dengan
sistem suara adalah alat-alat pengeras suara beserta kelengkapannya. Sering
terjadi karena alat pengeras suara tidak bekerja dengan baik, maka seminar yang
semula diperkirakan akan berlangsung sukses akhirnya tidak berjalan lancar
hanya karena persoalan pengeras suara yang macet. Untuk itu perlu persiapan
yang cermat dalam penataan sistem suara ini, baik menyangkut letaknya maupun
kekuatan suaranya. Untuk kelancaran suara biasanya disediakan pula pengeras
suara tanpa kawat(Wireless Microphone). Semua peralatan ini harus dicoba
sebelum acara yang sebenarnya dimulai.
D. Alat tulis.
Untuk keperluan
tulis-menulis,maka alat-alat berikut ini perlu dipersiapkan. Alat-alat itu
adalah: map dengan perlengkapannya(biasanya berupa tas) yang didalamnya berisi
kertas kosong,pulpen,jadwal acara dan bahan-bahan seminar. Demikian pula perlu
dipersiapkan pensil atau ball point dan mesin tulis. Pada saat sekarang
penyelenggaraan seminar telah cukup maju,sehingga pada sisi tertentu dari
ruangan terdapat seperangkat komputer atau laptop.
E. Makanan dan minuman.
Panitia juga harus
memperhatikan makanan dan minuman. Jika seminar diselenggarakan satu hari penuh
perlu makan siang. Biasanya pada pagi hari sekitar pukul 10.00 dan sore hari
sekitar pukul 15.00 dihidangkan pula makanan kecil. Ada beberapa cara untuk menghidangkan makanan
kecil. Ada yang
dihidangkan sebelu peserta seminar duduk,disajikan pada saat acara
berlangsung,pada waktu istirahat dengan mengambil sendiri,ada pula yang
dikombinasikan dengan menyajikan minuman itu sebelum scara dimulai dan pada
saat istirahat juga disediakan minuman dan makanan ringan.
F. Akomodasi.
Seperti yang telah
disinggung sebelumnya,panitia harus menyediakan akomodasi peserta bila acara
tersebut berlangsung lebih dari satu hari. Panitia sesuai dengan kemampuannya
dapat menentukan apakah penginapan disediakan gratis atau peserta membayar.
Jika peserta membayar,maka yang perlu dipersiapkan oleh panitia adalah
informasi tentang penginapan tersebut,baik soal jarak dengan tempat seminar
berlangsung,tarif beserta fasilitasnya maupun pelayanannya.
G. Kesehatan.
Yang tidak kalah
pentingnya adalah masalah kesehatan. Panitia harus mempersiapkan petugas
kesehatan khususnya untuk pertolongan pertama.
H.
Tugas dan Fungsi Pemandu (Moderator) serta Peserta Seminar
Seminar akan berlangsung dengan baik jika pemandu
dan peserta seminar mampu menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dengan
baik. Tugas pemandu atau moderator:
1.
Menjelaskan tujuan dan
maksud seminar.
2.
Menjamin kelangsungan
seminar secara teratur dan tertib.
3.
Memberikan
stimulasi,anjuran,ajakan agar setiap peserta benar-benar mengambil bagian dalam
seminar.
4.
Menyimpulkan dan
merumuskan setiap pembicaraan dan membuat beberapa kesimpulan kesepakatan yang
berhasil dicapai dalam seminar.
5.
Mempersiapkan laporan.
I.
Fungsi pemandu atau moderator:
1.
Sebagai pengarah.
Pemandu harus dapat mengarahkan seminar menuju tujuan yang ingin dicapai. Untuk
itu ia harus lebih siap dibanding peserta. Ia punya konsep pemecah. Karena itu
ia harus mempunyai data-data yang relevan dengan seminar tersebut.
2.
Sebagai layar
pemantul. Maksudnya,pemandu dapat meneruskan pembicaraan dari peserta satu ke
peserta lainnya. Untuk itu ia harus mampu mengambil intisari setiap
pembicaraan. Bila belum jelas ia dapat saja tidak meneruskan pertanyaan
seseorang kepada lainnya. Tetapi ia tanyakan terlebih dahulu kepada si penanya.
3.
Sebagai penengah bila
timbil ketegangan. Pemandu harus cakap melerai bila timbul ketegangan dalam
seminar. Untuk itu seorang pemandu atau moderator harus memiliki sifat adil dan
tidak berat sebelah.
4.
Sebagai pencari jalan.
Bila seminar macet,pemandu harus cakap mencari jalan keluar,bila perlu minta
bantuan kepada peserta yang pandai berinisiatif. Pemandu harus cepat
mengembalikan seminar kepada tujuannya jika terjadi penyelewengan pembicaraan dalam
seminar.
5.
Sebagai pemberi
semangat. Adakalanya seminar berlangsunh dingin,tidak bergairah dan peserta
menjadi pasif. Untuk itu seorang pemandu harus pandai membangkitkan semangat
peserta dengan rangsangan-rangsangan, baik berupa anekdot, mengemukakan hal-hal
yang aneh, mencolok, sekedar untuk membangkitkan perhatian peserta.
6.
Sebagai penyimpul dan
penentu keputusan. Pemandu haruslah menyimpulkan pembicaraan,bila perlu dengan
keputusan,jika pembicaraan sudah cukup memberikan petunjuk tentang kesimpulan apa
yang harus dicapai.
Sukses tidaknya suatu seminar banyak tergantung
kepada kepiawaian pemandu atau moderator. Karena itulah maka pemandu harus
memelihara persahabatan antara ia dengan peserta dan antar peserta satu dengan
yang lainnya,sehingga tercipta suasana yang baik dan penuh kebebasan. Selain
bersikap adil dan tidak memihak,seorang pemandu juga dituntut untuk berwibawa.
Pemandu harus memiliki kepribadian yang
baik,toleransinya tinggi dan simpati kepada orang lain. Pada diri seorang
pemandu hendaknya ada rasa humor,karena itu penting pada saat ia
menjalankan tugasnya. Selain itu, intelegant
dan berkemampuan untuk menentukan keputusan. Yang paling penting lagi seorang
pemandu memang mempunyai kemampuan berbicara sekaligus mampu pula menjadi
pendengar yang baik.
Dinamika dan aktivitas seminar tergantung di
tangan peserta seminar. Oleh karena itu,kesadaran peserta untuk memenuhi
tugas-tugasnya sangatlah diperlukan. Secara umum tugas peserta seminar adalah
sebagai berikut:
1.
Menunjukkan
solidaritas dan partisipasi.
2.
Menjaga suasana yang
nyaman dan segar.
3.
Aktif memberikan usul
dan saran.
4.
Aktif memberikan
informasi dan pendapat.
5.
Aktif meminta pendapat
dan informasi.
6.
Mengajukan pertanyaan
dan meminta dasar pendirian seseorang.
7.
Mengajukan keberatan
dan mengajukan contoh serta bukti jika ia tidak setuju terhadap gagasan dan
pendapat peserta lainnya.
8.
Mengusulkan
kesimpulan, meminta kesimpulan, atau berusaha untuk menyimpulkan bersama.
9.
Mengikuti dan
memusatkan perhatian selama berlangsungnya seminar.
Sejalan dengan tugas-tugas peserta
tersebut,dapatlah digambarkan bahwa setiap peserta mempunyai fungsi:
1.
Sebagai penyumbang
pendapat atau opini. Peserta seminar harus berani mengeluarkan pendapat atau
opininya. Tidak perlu takut salah. Terkadang justru dengan kesalahannya itulah
muncul kebenaran.
2.
Sebagai pembantu
penyimpilan. Dapat saja terjadi pemandu seminar kesulitan untuk menyimpulkan
dan merumuskan hasil seminar. Untuk itu peserta mempunyai kewajiban membantu
menyimpulkan dan merumskannya.
3.
Sebagai penyumbang
data. Keculi opini, seminarpun tentu berharap memperoleh masukan-masukan berupa
data dan informasi yang sangat berguna untuk memecahkan masalah. Peserta
hendaknya aktif memberikan data dan informasi. Kalaupun tidak memiliki data,ia
dapat menunjukkan dimana data dan informasi itu diperoleh agar mudah untuk
ditelusuri.
4.
Sebagai pembantu
pemandu. Peserta dapat saja membantu pemandu dalam menjalankan tugasnya. Kita
sering melihat pemandu tidak mampu mengangkat gairah dan semangat peserta
seminar. Saat-saat seperti itu, dengan inisiatif dan cara yang baik,bisa saja
seorang peserta mengambil inisiatif untuk meningkatkan kegairahan dan semangat
peserta.
5.
Sebagai penerima hasil
keputusan. Fungsi ini sangat untuk disadari peserta, karena apapun keputusan
seminar hendaknya ia tunduk dan melaksanakan keputusan itu.
Dalam seminar terdapat pula orang yang berperan
sebagai penulis yang bertugas menulis notula seminar yaitu catatan yang menjadi
dokumen penting dan menjadi pegangan semua pihak yang terlibat dalam seminar
itu untuk ditindaklanjuti.
Contoh notula seminar:
Notula
Seminar
Hari,tanggal :……………………………….
Tempat :……………………………….
Topik :……………………………….
Pembicaraan :……………………………….
Moderator :……………………………….
Jumlah Undangan :……………………………….
Jumlah Peserta :……………………………….
Susunan Acara :1.
pembukaan
2. sambutan
3. pelaksanaan seminar
4. penutup
Pelaksanaan :(diisi dengan jalannya seminar)
Hasil Seminar :(diisi dengan pokok-pokok isi seminar)
Kesimpulan :(diisi dengan kesimpulan isi seminar)
Pembahasan Jalannya
Kegiatan :(diisi
dengan evaluasi para panitia terhadap jalannya seminar)
Pimpinan Seminar Notulis
………………… ………………..
Agar seminar dapat berlangsung dengan lancar,maka
peserta jangan menunjukkan sikap agresif dan reaksioner, menutup diri, dan
takut mengeluarkan pendapat. Namun,peserta juga harus membatasi diri,jangan
terlalu banyak bicara tanpa memperdulikan orang lain. Ia harus memberikan
kesempatan kepada peserta lainnya untuk mengemukakan pendapat. Janganlah bicara
berbelit-belit atau berbisik-bisik dengan teman saat seminar berlangsung.
Jangan pula ia mengambil sikap acuh tak acuh. Hal-hal yang dapat mengganggu
kelancaran dan keberhasilan seminar seperti itu hendaknya dihindari oleh
peserta.
Sebagai ilustrasi,berikut ini diagram yang
menggambarkan bahwa bila peranan pemandu dominan maka peranan peserta menjadi
kecil,demikian pula sebaliknya.
1 2 3 4 5
6
100
|
|
|
|
|
|
80
|
|
|
|
|
|
60
|
|
|
|
|
|
40
|
|
|
|
|
|
20
|
|
|
|
|
|
0
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar