Evaluasi BK
Tugas
Manajemen Layanan BK 2
EVALUASI
Pengertian
Evaluasi BK
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation.
Dalam buku “Essentials of Educational Evaluation”, Edwind Wand dan Gerald W.
Brown, mengatakan bahwa : “Evaluation rafer to the act or prosses to
determining the value of something”. Jadi menurut Wand dan Brown, evaluasi
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada
sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pelaksanaan Bimbingan
dan Konseling dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai segala sesuatu dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di
sekolah yang diharapkan oleh Departemen Pendidikan.
Perlu dijelaskan disini bahwa evaluasi tidak sama artinya
dengan pengukuran (measurement). Pengertian pengukuran (measurement)
adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari
pada sesuatu.
Dari definisi evaluasi atau penilaian dan pengukuran (measurement)
yang disebut diatas, maka dapat diketahui perbedaannya dengan jelas antara arti
penilaian dan pengukuran. Sehingga pengukuran akan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan “How Much” (berapa banyak), sedangkan penilaian akan
memberikan jawaban dari pertanyaan “What Value” (apa nilai).
Walaupun ada perbedaan antara pengukuran dan penilaian,
namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Karena antara pengukuran dan penilaian
terdapat hubungan yang sangat erat. Penilaian yang tepat terhadap sesuatu
terlebih dahulu harus didasarkan atas hasil pengukuran-pengukuran. Pada akhir
pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling selalu tercantum suatu kegiatan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tertentu.
Pendapat “Good” yang dikutip oleh I.Jumhur dan Moch. Surya
(1975:154), tentang evaluasi adalah: “Proses menentukan atau mempertimbangkan
nilai atau jumlah sesuatu melalui penilaian yang dilakukan dengan seksama”.
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian)
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan.
Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan
hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para
siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Lebih jauh Moch. Surya mengemukakan menilai bimbingan pada
hakekatnya mengetahui secara pasti tentang bagaimana organisasi dan
administrasi program itu, bagaimana guru-guru dan petugas-petugas bimbingan
lainnya dapat berpartisipasi bagaimana pelaksanaan konseling dan bagaimana
catatan-catatan kumulatif dapat dikumpulkan. Uraian tersebut merupakan
penjabaran dari proses kegiatan Bimbingan dan Konseling, yang akhirnya perlu
pula diketahui bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan itu. Dengan kata lain
bahwa penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan Bimbingan dan Konseling
ditujukan untuk menilai bagaimana kesesuaian program, bagaimana pelaksanaan
yang dilakukan oleh para petugas Bimbingan, dan bagaimana pula hasil yang
diperoleh dari pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa evaluasi terhadap kegiatan Bimbingan dan Konseling, mengandung tiga aspek
penilaian, yaitu:
- Penilaian
terhadap program Bimbingan dan Konseling.
- Penilaian
terhadap proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
- Penilaian
terhadap hasil (Product) dari pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling.
Tujuan Evaluasi BK
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah
ditetapkan.
Dalam melaksanakan suatu program,
hal ini program Bimbingan dan Konseling, peranan evaluasi sangatlah penting.
Hasil evaluasi akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi pelaksanaan
program tersebut untuk selanjutnya.
1. Tujuan Umum
Secara umum, penyelenggaraan
evaluasi bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui kemajuan program
bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbinga
dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efesiensi dan
efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
c. Secara operasional, penyelenggaraan
evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
1)
Meneliti
secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
2)
Mengetahui
tingakt efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
3)
Mengetahui
jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan
perbaikan dan pengembangan.
4)
Mengetahui
sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang keberhasilan
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan
secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan konseling adalah:
a. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan
bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di
sekolah (madrasah).
b. Untuk mengetahui aspek-aspek lain
apakah yang perlu dimasukkan kedalam program bimbingan untuk perbaikan layanan
yang diberikan.
c. Untuk membantu kepala sekolah
(madrasah), guru-guru termasuk pembimbing atau konselor dalam melakukan
perbaikan tata kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tipa
siswa.
d. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian
manakah dari program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
e. Untuk mendorong semua personil
bimbinga agar bekerja leih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan.
3. Fungsi
Evaluasi BK
Adapun
fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah:
a.
Memberikan
umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor)
untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan
konseling.
b.
Memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua
siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian
tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi
meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.
4.
Objek evaluasi
Berdasarkan objek,
evaluasi di bagi dalam beberapa jenis yaitu :
a. Evaluasi input
Evaluasi input yaitu evaluasi
terhadap siswa mencakup kepribadian, sikap, da keyakinan. Tujuan utama
input adalah untuk meentukan bagaimana memanfaatkan input dalam mencapai tujuan
program. Contoh : program pemanduan anak bakat. Tujuan adalah, untuk
mengembangkan kemampuan anak berbakat dalam bidang musik. Maka dalam program
itu dinilai input yang bagaimanakah dapat menunjang pencapaian tujuan tersebut.
Antara lain :
1)
Program pembinaan
2)
Biaya
3)
Hamabatan-hambatan
4)
Strategi yang mungkin dipilih
5)
Fasilitas belajar
6)
Lingkungan
7)
Sarana prasarana
8)
Bagaimana kualitas anak berbakat
9)
Kualitas staf yang mampu mendukung kegiatan belajar
b.
Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode-metode dan
lain-lain.
c. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan
yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
A.
Keharusan
Melaksanakan Evaluasi BK
Membuat
evaluasi berarti membentuk pendapat efisiensi dan efektifitas dari usaha-usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan, dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu
sebagai patokan. Dalam hal membuat evaluasi terhadap program bimbingan
diselidiki apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah membawa efek-efek yang
diharapkan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk
kegiatan-kegiatan. Teknisnya ialah dengan menerapkan kriteria-kriteria tertentu
yang menjadi dasar penilaian terhadap efektifitas program bimbingan. Dengan
demikian, kegiatan-kegiatan bimbingan diinstitusi pendidikan dapat dibuktikan
manfaat dan kegunaannya, sehingga pihak-pihak yang menginfestasikan tenaga dan
dana dapat diyakinkan bahwa investasi itu tidak percuma. Dalam kenyataanya
kiranya tidak ada program yang akan terbukti seluruhnya telah baik dan
sempurna, sekurang-kurangnya setelah program ini dilaksanakan selama beberapa
kurun waktu tertentu (satu tahun). Kebutuhan-kebutuhan orang muda yang dilayani
melalui program bimbingan dari generasi ke generasi akan berubah, sehingga
tujuan-tujuan yang ingin dicapai harus diubah dan kegiatan-kegiatan bimbingan
harus ikut berubah. Namun perubahan-perubahan itu harus ditetapakan arah dan
bentuknya berdasarkan data yang jelas, bukan atas dasar pandangan pribadi
anggota-anggota staf pembimbing atau kesukaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar