Kreatifitas
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap orang tentunya ingin menjadi
remaja yang cerdas dan kreatif. Untuk itu, banyak sekali cara yang mereka
lakukan agar dapat berkreasi, agar dapat mengembangkan bakat yang dimiliki.
Karena kreatif dan cerdas adalah modal utama bagi seorang remaja untuk meraih
masa depannya. Sebanyak itu remaja yang ingin cerdas dan kreatif, maka sebanyak
itulah ternyata remaja yang tidak mau mengembangkan bakat yang mereka miliki
dan mengasah potensi diri mereka. Banyak sekali alasan yang mereka tuturkan.
Lantas apa faktor yang menyebabkan kurangnya minat generasi muda khususnya
remaja untuk mengembangkan bakatnya.
Pertama, kebanyakan dari mereka sebelum
memulai pekerjaan sudah bilang nggak bisa. Kata-kata inilah yang sering
terlontar dari mulut remaja ketika akan memulai suatu pekerjaan. Mereka
seringkali tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki dengan kata lain
mereka kurang percaya diri. Inilah yang dinamakan dengan kalah sebelum
berperang. Seperti inikah mental generasi muda kita?
Kedua, faktor yang membuat tidak kreatif
adalah belum mencoba sudah bilang nggak mau. Bahkan ini yang lebih parah lagi
mereka tidak mau mencoba untuk melakukan hal-hal yang berbau positif dan
mengembangkan kemampuan mereka. tidak jarang sekali kita mendengar ucapan
gengsi dari remaja ketika melakukan pekerjaan yang padahal yang membuat mereka
kreatif. lalu kegiatan apakah yang sebenarnya mereka inginkan yang tidak
membuat mereka gengsi?.
Ketiga adalah kurangnya kesadaran
generasi muda untuk berkreasi, mereka lebih cenderung mengahabiskan waktu
mereka dengan hal-hal yang tidak berguna. Banyak sekali kita lihat remaja yang
enggan untuk mengisi waktu mereka dengan hal yang bermanfaat. Padahal
semestinya di waktu muda inilah kesempatan kita untuk banyak berkreatifitas.
Dengan beraktifitas bisa membantu kita untuk membagi waktu. misalnya waktu kita
yang terbuang sia-sia bisa kita manfaatkan. Disamping itu dengan beaktifitas
jadwal kita akan lebih teratur, sehingga kita terbiasa untuk hidup disiplin.
Bagaimanakah seharusnya agar menjadi remaja yang kreatif dan cerdas?. Caranya
ialah, dengan cara mencari jati diri kita. Pada saat sekarang ini kita remaja
dalam proses pencarian jati diri.
Maka dari itu jangan gengsi untuk
melakukan berbagai kegiatan yang belum kita lakukan karena siapa tahu dari
kegiatan coba-coba tersebut kita menemukan bakat kita yang terpendam. tapi,
ingat kegiatan yang kita lakukan haruslah kegiatan yang positif. Jangan
melakukan kegiatan coba-coba yang berbau negatif, karena bukannya menjadi
remaja yang kreatif malahan menjadi remaja yang tidak bermoral. Tidak sulit
menjadi remaja yang kreatif. Hal ini tentunya berdasarkan dari keinginan
teman-teman sendiri. Jika orang bisa kenapa kita nggak?. Tapi ingat, dalam
melakukan kegiatan, sekolah tetap nomor satu, jangan sampai sekolah tinggal
hanya gara-gara menekuni banyak kegiatan, ya percuma saja. Karena remaja yang
kreatif itu adalah remaja yang bukan hanya sukses dalam berbagai kegiatan tapi
juga sukses dalam urusan belajar di sekolah.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan kreatif?
2.
Apa saja langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk menjadi seorang yang kreatif?
3.
Contoh hal kreatif apakah yang dapat
kita lakukan?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan ini yaitu agar
kita dapat berfikir kreatif untuk mengembangkan bakat-bakat yang kita miliki
dalam hal yang positif, sehingga dapat berguna bagi kita.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kreatif
Menurut Widyatun (1999) Kreativitas adalah
suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang member kesempatan individu
untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk
berkembang.
Menurut James R. Evans (1994) Kreatifitas
adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari
perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih
konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
Dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah suatu kemampuan berpikir
ataupun melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah
kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda, tidak umum, orisinil,
serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.
B.
Langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk berfikir kreatf
Ide kreatif tidak jatuh
begitu saja dari langit ketika orang lagi bengong seperti mendapat wangsit.
Prinsipnya, barang siapa tidak menanam maka dia tidak akan memetik hasilnya.
Bibit-bibit ide kreatif perlu ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita
selama bertahun-tahun bahkan selama hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk hal tersebut antara lain :
1. Banyak membaca
Pada prinsipnya, mencari ide bukanlah
mencari sesuatu yang berada di luar diri kita. Mencari ide adalah mencari
sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita. Dengan banyak membaca, kita mengisi
pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi yang dapat
dianalogikan seperti mengumpulkan potongan-potongan puzzel. Bila rangkaian
potongan-potongan puzzel informasi tersebut telah lengkap atau setidaknya
hampir lengkap, maka akan tampak sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup
jelas yang dapat berupa ide kreatif. Adapun potongan-potongan puzzel yang belum
ada, harus dilengkapi pada saat mewujudkan ide tersebut. Bacaan tidak harus
berupa buku, tetapi bisa majalah, koran, atau artikel-artikel dan jurnal-jurnal
penelitian di internet. Yang penting, isinya bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan dan minat kita. Semakin banyak informasi bermutu yang kita peroleh,
berarti semakin banyak potongan puzzel yang kita kumpulkan. Hal itu berarti
peluang untuk mendapatkan ide kreatif semakin besar. Selain itu juga sangat
membantu upaya menghindari duplikasi (secara tidak sengaja) ide dari orang lain
yang sudah diwujudkan dan atau dipublikasikan lebih dahulu.
2.
Sering mengamati
Mengamati
tidak sama dengan melihat. Mengamati adalah melihat dengan mata dan otak.
Kebanyakan orang, kalau melihat sesuatu benda atau kejadian yang menarik akan
berhenti pada melihat dan mengagumi saja. Seorang tidak hanya sampai di situ
saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan
seterusnya. Latihan mengamati ini perlu dilakukan sebagai kebiasaan hidup dan
bukan hanya dilakukan ketika hendak meneliti saja.
3. Sering berdiskusi
Berdiskusi
dengan orang lain yang mempunyai minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang
sama dengan kita sangat diperlukan untuk memperdalam dan memperluas wawasan.
Namun demikian, diperlukan juga diskusi dengan orang dengan minat, pengetahuan
dan skill pada bidang yang lain agar kita memiliki pemahaman yang lebih
komprehensif pada aspek-aspek yang melingkupi bidang yang kita minati. Format
diskusi tidak perlu formal seperti seminar atau diskusi panel. Obrolan santai
sambil minum kopi justru sering lebih efektif. Manfaat serupa juga dapat
diperoleh dengan mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum diskusi
di internet.
Ingin lebih kreatif?
“Pancing” saja dari hal -hal kecil yang selama ini luput dari perhatian.
Beberapa waktu lalu, Yoris Setiawan, pemenang International Young Creative
Entrepreneur di London sekaligus pegiat entrepreneurship, meluncurkan
buku terbarunya yang berjudul 101 Creative Notes. Disarikan dari
buku tersebut, mari simak 25 tips yang dapat menginspirasi Anda melakukan
hal-hal kecil yang bisa memancing kreativitas! Siapa tahu, tips sederhana ini
justru berdampak positif, baik di kantor maupun bagi Anda yang ingin memulai
usaha sendiri.
”Saya Bisa!”
Disadari atau
tidak, ketidakberhasilan seringkali dipicu rasa takut bahwa kita tidak dapat
melakukannya. Padahal keberhasilan tergantung pada pemikiran kita. Hal ini
senada dengan pepatah lama yang berbunyi “Impossible is nothing”.
Ya, kekuatan pikiran memang bisa menghasilkan efek luar biasa. Demikian
pula jika Anda ingin menjadi kreatif, maka langkah awalnya adalah mengubah
pemikiran. “Hampir semua anak dilahirkan sebagai sosok kreatif, maka hilangkan
pemikiran bahwa kita tidak kreatif,” tukas Yoris.
Ubah Kebiasaan
Tak jarang pola rutinitas
membuat kita tidak berani mengambil langkah lain. “Bagaimana kita mau melakukan
sesuatu yang beda jika terlalu terbiasa dengan rutinitas?” ujar Yoris. Maka,
sempatkanlah mencoba jalur berbeda. Sebut saja, mencoba kedai kopi baru sebelum
ke kantor. Intinya, keluarlah dari comfort zone dan temukan banyak
hal yang bisa membuat hari lebih berwarna.
Optimis yang Realistis
“Tanpa perasaan optimis, kita
akan sulit untuk membuat sesuatu yang belum ada sebelumnya,” tulis Yoris dalam
bukunya. Namun kita juga harus realistis. Pasalnya, impian tanpa memikirkan
matang-matang langkah kreatif yang akan diambil akan sia-sia.
”Kenapa Tidak?”
Pemikiran maupun konsep yang
baru memang tidak selamanya dapat langsung diterima. Padahal, konsep yang baru
mungkin saja lebih memuaskan, bukan? “Makanya ‘why not attitude ’ itu
selalu diperlukan untuk pekerja kreatif, agar semua ide dapat diterima dan
mendapat kesempatan yang sama.” Jadi, jangan lantas menolak ide brilian yang
baru “hinggap” hanya karena Anda berpikir itu tidak mungkin.
Berani Salah
Target dan tuntutan bisa membuat
Anda terlampau hati-hati dan “alergi” dengan kesalahan. Akhirnya, tambah Yoris,
seringkali timbul pemikiran lebih baik ambil jalan aman meski hasilnya biasa
saja, daripada kreatif tapi ada kemungkinan terjadi kesalahan.
Untuk mengakalinya, gunakan pola
yang pernah ia bahas di bukunya, Creative Junkie, yaitu komposisi
70:20:10 yang memilah kegiatan berdasarkan tingkat risiko. “Jadi, 70 persen
waktu diisi hal-hal wajar yang berisiko kecil, 20 persen untuk hal baru yang
tak berisiko. Baru 10 persen sisanya, lakukan hal-hal berisiko tinggi,” papar
Yoris.
Ubah Tujuan
Ketika memutuskan untuk lebih
kreatif dan memberikan ide-ide brilian, cari tahu tujuan Anda. Gaji, pujian,
atau pangkat? Artinya, coba hasilkan karya karena memang kita ingin berkarya.
Yoris percaya harapan atau reward malah menghambat pekerjaan yang
menuntut kreativitas.
Membaca
Kreativitas butuh bekal. Tapi,
membaca tak selalu berarti “melahap” buku-buku berat yang menunjang pekerjaan,
lho. Majalah yang mendukung hobi atau minat, membaca informasi di twitter,
membaca blog , atau bahkan forum komunitas, semuanya dapat memberikan
pandangan baru yang dapat memancing kreativitas Anda.
Simpan Ide
Ketika ide tiba-tiba terlintas
di kepala, sering kali akhirnya malah terlupakan dan tidak dieksekusi sama
sekali. Padahal, ide sekecil apa pun dapat dikembangkan di kemudian hari. Maka
biasakan untuk menyimpan ide-ide yang bermunculan pada sebuah buku khusus. Cara
lain yang lebih mudah? Manfaatkan saja fitur notes di ponsel atau
tablet, kan?
Menguping
Ketika seseorang berbincang
secara natural, ia biasanya lebih jujur dan insightful (berwawasan,
Red.). “Karena mereka tidak sadar sedang ada yang mendengarkan dan belajar dari
apa yang mereka katakan,” ujarnya. Maka, cobalah lebih peka ketika sedang duduk
di transportasi publik, di tempat makan, atau ketika sedang mengantre ATM.
Tentunya, jangan sampai kegiatan ini mengganggu privasi mereka, ya.
Hitung Risiko
Berani mengambil risiko itu
penting. Namun, Yoris yakin keberanian tidak akan pernah cukup. Jadi, sebelum
memutuskan menjadi risk taker , Anda harus memperhitungkan risiko
tersebut agar kondisi tetap aman. Di sisi lain, orang yang tidak mengambil
risiko, justru terjebak dan sulit mengambil sikap kreatif.
Orang Baru
Bertemu orang baru berarti
mendapat perspektif baru sehingga menumbuhkan kreativitas. Jadi, sediakan waktu
untuk bertemu dan bertukar pikiran dengan orang-orang yang sebelumnya tidak
dikenal.
C.
Contoh
hal yang kreatif
Contoh hal kreatif yang dapat kita
lakukan salah satunya yaitu mendaur ulang barang bekas menjadi bingkai foto.
Mendaur ulang barang
bekas mungkin menghasilkan barang lain yang lebih menarik. Dibawah ini beberapa
ide untuk memanfaatkan barang bekas dan di daur ulang menjadi produk baru.
Frame foto atau bingkai
tempat foto. Modalnya hanya bingkai kayu, lalu ditempel bahan lain, baik
plastik bekas, kartu nama bekas dan lainnya. Cukup dipotong kecil lalu di
tempel menjadi ornamen di bingkai foto.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Orang yang kreatif adalah orang yang
melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan
perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara
kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.
B.
Saran
Tindakan kreatif muncul dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, belajarlah
melakukan suatu hal yang kreatif, sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=77cbf7131651a640.
Online. Diunduh pada, Jumat 27 desember 2013
http://widiriyanti.blogspot.com/2013/03/peranan-barang-bekas-bahan-dan.html.
Online. Diunduh pada, Jumat 27 desember 2013
http://membuat-kerajinantangan.blogspot.com/2013_08_01_archive.html.
Online. Diunduh pada, Sabtu 28 desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar