Sabtu, 08 Maret 2014

Kreatifitas





BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Setiap orang tentunya ingin menjadi remaja yang cerdas dan kreatif. Untuk itu, banyak sekali cara yang mereka lakukan agar dapat berkreasi, agar dapat mengembangkan bakat yang dimiliki. Karena kreatif dan cerdas adalah modal utama bagi seorang remaja untuk meraih masa depannya. Sebanyak itu remaja yang ingin cerdas dan kreatif, maka sebanyak itulah ternyata remaja yang tidak mau mengembangkan bakat yang mereka miliki dan mengasah potensi diri mereka. Banyak sekali alasan yang mereka tuturkan. Lantas apa faktor yang menyebabkan kurangnya minat generasi muda khususnya remaja untuk mengembangkan bakatnya.
Pertama, kebanyakan dari mereka sebelum memulai pekerjaan sudah bilang nggak bisa. Kata-kata inilah yang sering terlontar dari mulut remaja ketika akan memulai suatu pekerjaan. Mereka seringkali tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki dengan kata lain mereka kurang percaya diri. Inilah yang dinamakan dengan kalah sebelum berperang. Seperti inikah mental generasi muda kita?
Kedua, faktor yang membuat tidak kreatif adalah belum mencoba sudah bilang nggak mau. Bahkan ini yang lebih parah lagi mereka tidak mau mencoba untuk melakukan hal-hal yang berbau positif dan mengembangkan kemampuan mereka. tidak jarang sekali kita mendengar ucapan gengsi dari remaja ketika melakukan pekerjaan yang padahal yang membuat mereka kreatif. lalu kegiatan apakah yang sebenarnya mereka inginkan yang tidak membuat mereka gengsi?.
Ketiga adalah kurangnya kesadaran generasi muda untuk berkreasi, mereka lebih cenderung mengahabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak berguna. Banyak sekali kita lihat remaja yang enggan untuk mengisi waktu mereka dengan hal yang bermanfaat. Padahal semestinya di waktu muda inilah kesempatan kita untuk banyak berkreatifitas. Dengan beraktifitas bisa membantu kita untuk membagi waktu. misalnya waktu kita yang terbuang sia-sia bisa kita manfaatkan. Disamping itu dengan beaktifitas jadwal kita akan lebih teratur, sehingga kita terbiasa untuk hidup disiplin. Bagaimanakah seharusnya agar menjadi remaja yang kreatif dan cerdas?. Caranya ialah, dengan cara mencari jati diri kita. Pada saat sekarang ini kita remaja dalam proses pencarian jati diri.
Maka dari itu jangan gengsi untuk melakukan berbagai kegiatan yang belum kita lakukan karena siapa tahu dari kegiatan coba-coba tersebut kita menemukan bakat kita yang terpendam. tapi, ingat kegiatan yang kita lakukan haruslah kegiatan yang positif. Jangan melakukan kegiatan coba-coba yang berbau negatif, karena bukannya menjadi remaja yang kreatif malahan menjadi remaja yang tidak bermoral. Tidak sulit menjadi remaja yang kreatif. Hal ini tentunya berdasarkan dari keinginan teman-teman sendiri. Jika orang bisa kenapa kita nggak?. Tapi ingat, dalam melakukan kegiatan, sekolah tetap nomor satu, jangan sampai sekolah tinggal hanya gara-gara menekuni banyak kegiatan, ya percuma saja. Karena remaja yang kreatif itu adalah remaja yang bukan hanya sukses dalam berbagai kegiatan tapi juga sukses dalam urusan belajar di sekolah.
B.           Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan kreatif?
2.      Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjadi seorang yang kreatif?
3.      Contoh hal kreatif apakah yang dapat kita lakukan?

C.          Tujuan Penulisan
         Tujuan dari penulisan ini yaitu agar kita dapat berfikir kreatif untuk mengembangkan bakat-bakat yang kita miliki dalam hal yang positif, sehingga dapat berguna bagi kita.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian kreatif
Menurut Widyatun (1999) Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang member kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
Menurut James R. Evans (1994) Kreatifitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
Dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda, tidak umum, orisinil, serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.
B.                 Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berfikir kreatf
                Ide kreatif tidak jatuh begitu saja dari langit ketika orang lagi bengong seperti mendapat wangsit. Prinsipnya, barang siapa tidak menanam maka dia tidak akan memetik hasilnya. Bibit-bibit ide kreatif perlu ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita selama bertahun-tahun bahkan selama hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk hal tersebut antara lain :
1.       Banyak membaca
      Pada prinsipnya, mencari ide bukanlah mencari sesuatu yang berada di luar diri kita. Mencari ide adalah mencari sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita. Dengan banyak membaca, kita mengisi pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi yang dapat dianalogikan seperti mengumpulkan potongan-potongan puzzel. Bila rangkaian potongan-potongan puzzel informasi tersebut telah lengkap atau setidaknya hampir lengkap, maka akan tampak sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup jelas yang dapat berupa ide kreatif. Adapun potongan-potongan puzzel yang belum ada, harus dilengkapi pada saat mewujudkan ide tersebut. Bacaan tidak harus berupa buku, tetapi bisa majalah, koran, atau artikel-artikel dan jurnal-jurnal penelitian di internet. Yang penting, isinya bermutu dan sesuai dengan kebutuhan dan minat kita. Semakin banyak informasi bermutu yang kita peroleh, berarti semakin banyak potongan puzzel yang kita kumpulkan. Hal itu berarti peluang untuk mendapatkan ide kreatif semakin besar. Selain itu juga sangat membantu upaya menghindari duplikasi (secara tidak sengaja) ide dari orang lain yang sudah diwujudkan dan atau dipublikasikan lebih dahulu.

2.       Sering mengamati
      Mengamati tidak sama dengan melihat. Mengamati adalah melihat dengan mata dan otak. Kebanyakan orang, kalau melihat sesuatu benda atau kejadian yang menarik akan berhenti pada melihat dan mengagumi saja. Seorang tidak hanya sampai di situ saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan seterusnya. Latihan mengamati ini perlu dilakukan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya dilakukan ketika hendak meneliti saja.

3.       Sering berdiskusi
      Berdiskusi dengan orang lain yang mempunyai minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang sama dengan kita sangat diperlukan untuk memperdalam dan memperluas wawasan. Namun demikian, diperlukan juga diskusi dengan orang dengan minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang lain agar kita memiliki pemahaman yang lebih komprehensif pada aspek-aspek yang melingkupi bidang yang kita minati. Format diskusi tidak perlu formal seperti seminar atau diskusi panel. Obrolan santai sambil minum kopi justru sering lebih efektif. Manfaat serupa juga dapat diperoleh dengan mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum diskusi di internet.

Ingin lebih kreatif? “Pancing” saja dari hal -hal kecil yang selama ini luput dari perhatian. Beberapa waktu lalu, Yoris Setiawan, pemenang International Young Creative Entrepreneur di London sekaligus pegiat entrepreneurship, meluncurkan buku terbarunya yang berjudul 101 Creative Notes. Disarikan dari buku tersebut, mari simak 25 tips yang dapat menginspirasi Anda melakukan hal-hal kecil yang bisa memancing kreativitas! Siapa tahu, tips sederhana ini justru berdampak positif, baik di kantor maupun bagi Anda yang ingin memulai usaha sendiri.
”Saya Bisa!”
Disadari atau tidak, ketidakberhasilan seringkali dipicu rasa takut bahwa kita tidak dapat melakukannya. Padahal keberhasilan tergantung pada pemikiran kita. Hal ini senada dengan pepatah lama yang berbunyi “Impossible is nothing”.  Ya, kekuatan pikiran memang bisa menghasilkan efek luar biasa. Demikian pula jika Anda ingin menjadi kreatif, maka langkah awalnya adalah mengubah pemikiran. “Hampir semua anak dilahirkan sebagai sosok kreatif, maka hilangkan pemikiran bahwa kita tidak kreatif,” tukas Yoris.
Ubah Kebiasaan
Tak jarang pola rutinitas membuat kita tidak berani mengambil langkah lain. “Bagaimana kita mau melakukan sesuatu yang beda jika terlalu terbiasa dengan rutinitas?” ujar Yoris. Maka, sempatkanlah mencoba jalur berbeda. Sebut saja, mencoba kedai kopi baru sebelum ke kantor. Intinya, keluarlah dari comfort zone  dan temukan banyak hal yang bisa membuat hari lebih berwarna.
Optimis yang Realistis
“Tanpa perasaan optimis, kita akan sulit untuk membuat sesuatu yang belum ada sebelumnya,” tulis Yoris dalam bukunya. Namun kita juga harus realistis. Pasalnya, impian tanpa memikirkan matang-matang langkah kreatif yang akan diambil akan sia-sia.
”Kenapa Tidak?”
Pemikiran maupun konsep yang baru memang tidak selamanya dapat langsung diterima. Padahal, konsep yang baru mungkin saja lebih memuaskan, bukan? “Makanya ‘why not attitude ’ itu selalu diperlukan untuk pekerja kreatif, agar semua ide dapat diterima dan mendapat kesempatan yang sama.” Jadi, jangan lantas menolak ide brilian yang baru “hinggap” hanya karena Anda berpikir itu tidak mungkin.
Berani Salah
Target dan tuntutan bisa membuat Anda terlampau hati-hati dan “alergi” dengan kesalahan. Akhirnya, tambah Yoris, seringkali timbul pemikiran lebih baik ambil jalan aman meski hasilnya biasa saja, daripada kreatif tapi ada kemungkinan terjadi kesalahan.
Untuk mengakalinya, gunakan pola yang pernah ia bahas di bukunya, Creative Junkie,  yaitu komposisi 70:20:10 yang memilah kegiatan berdasarkan tingkat risiko. “Jadi, 70 persen waktu diisi hal-hal wajar yang berisiko kecil, 20 persen untuk hal baru yang tak berisiko. Baru 10 persen sisanya, lakukan hal-hal berisiko tinggi,” papar Yoris.
Ubah Tujuan
Ketika memutuskan untuk lebih kreatif dan memberikan ide-ide brilian, cari tahu tujuan Anda. Gaji, pujian, atau pangkat? Artinya, coba hasilkan karya karena memang kita ingin berkarya. Yoris percaya harapan atau reward  malah menghambat pekerjaan yang menuntut kreativitas.
Membaca
Kreativitas butuh bekal. Tapi, membaca tak selalu berarti “melahap” buku-buku berat yang menunjang pekerjaan, lho. Majalah yang mendukung hobi atau minat, membaca informasi di twitter, membaca blog , atau bahkan forum komunitas, semuanya dapat memberikan pandangan baru yang dapat memancing kreativitas Anda.
Simpan Ide
Ketika ide tiba-tiba terlintas di kepala, sering kali akhirnya malah terlupakan dan tidak dieksekusi sama sekali. Padahal, ide sekecil apa pun dapat dikembangkan di kemudian hari. Maka biasakan untuk menyimpan ide-ide yang bermunculan pada sebuah buku khusus. Cara lain yang lebih mudah? Manfaatkan saja fitur notes  di ponsel atau tablet, kan?
Menguping
Ketika seseorang berbincang secara natural, ia biasanya lebih jujur dan insightful (berwawasan, Red.). “Karena mereka tidak sadar sedang ada yang mendengarkan dan belajar dari apa yang mereka katakan,” ujarnya. Maka, cobalah lebih peka ketika sedang duduk di transportasi publik, di tempat makan, atau ketika sedang mengantre ATM. Tentunya, jangan sampai kegiatan ini mengganggu privasi mereka, ya.
Hitung Risiko
Berani mengambil risiko itu penting. Namun, Yoris yakin keberanian tidak akan pernah cukup. Jadi, sebelum memutuskan menjadi risk taker , Anda harus memperhitungkan risiko tersebut agar kondisi tetap aman. Di sisi lain, orang yang tidak mengambil risiko, justru terjebak dan sulit mengambil sikap kreatif.
Orang Baru
Bertemu orang baru berarti mendapat perspektif baru sehingga menumbuhkan kreativitas. Jadi, sediakan waktu untuk bertemu dan bertukar pikiran dengan orang-orang yang sebelumnya tidak dikenal.
C.                Contoh hal yang kreatif
            Contoh hal kreatif yang dapat kita lakukan salah satunya yaitu mendaur ulang barang bekas menjadi bingkai foto.
Mendaur ulang barang bekas mungkin menghasilkan barang lain yang lebih menarik. Dibawah ini beberapa ide untuk memanfaatkan barang bekas dan di daur ulang menjadi produk baru.
Frame foto atau bingkai tempat foto. Modalnya hanya bingkai kayu, lalu ditempel bahan lain, baik plastik bekas, kartu nama bekas dan lainnya. Cukup dipotong kecil lalu di tempel menjadi ornamen di bingkai foto.






BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
            Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.

B.                 Saran
              Tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, belajarlah melakukan suatu hal yang kreatif, sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.












DAFTAR PUSTAKA


http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=77cbf7131651a640. Online. Diunduh pada, Jumat 27 desember 2013
http://membuat-kerajinantangan.blogspot.com/2013_08_01_archive.html. Online. Diunduh pada, Sabtu 28 desember 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar